Keadaan Teman Yang Zhalim di hari Kiamat
oleh Tazkiah an Nafs pada 05 Oktober 2010 jam 22:30
Allah SWT berfirman: “Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zhalim itu menggigit dua tangannya, seraya berkata:"Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan (yang lurus) bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan jadi teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al-Qur'an ketika al-Qur'an telah datang kepadaku.Dan syaitan itu tidak akan menolong manusia”. (QS. Al-Furqan (25): 27-29)
Setiap orang menjadikan orang-orang selain Rasululla SAW sebagai teman akrab, sampai-sampai ia meninggalkan perkataan-perkataan dan pendapat yang dibawa oleh beliau (Rasulullah) demi sahabatnya itu, maka ia akan mengucapkan ucapan seperti dinyatakan didalam firman Allah diatas.
Oleh karenanya, sahabat seperti itu diberi nama dengan nama fulan, bagi setiap pengikut para pemimpin selain Allah SWT.
Keadaan dua orang sahabat yang bersahabat untuk menentang Rasulullah SAW., maka akan membawa akibat timbulnya permusuhan dan laknat. Sebagaimana disinyalir didalam firman Allah SWT berikut ini:
“Teman-teman akrab pada hari itu, sebagian dari mereka menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orag-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf (43): 67)
Allah SWT menggambarkan keadaan orang-orang yang mengikuti pemimpin selain Allah dan yang mengikuti mereka pada firman-Nya berikut ini:
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami ta'at kepada Allah dan ta'at (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan Kami, sesungguhnya kami telah menta'ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. Al-Ahzaab (33): 66-68)
Pada saat seperti itu, mereka berangan-angan seandainya menaati Allah dan Rasul-Nya, ketika hal itu sudah tidak berguna lagi bagi mereka. Mereka beralasan, bahwa mereka berbuat seperti itu karena menaati para pembesar dan pemimpin mereka. Mereka juga mengakui, sebenarnya mereka tidak patut berdalih bahwa mereka telah menaati para pemimpin dan pembesar dengan mendurhakai Rasulullah. Dan ketaatan serta persahabatan itu berubah menjadi ucapan mereka yang tergambar dalam firman Allah berikut ini:
“Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. Al-Ahzaab (33): 68)
Pada bagian ini terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi mereka yang mau berpikir. Juga sebagai petuah yang manjur untuk diikuti. Dan hanya kepada Allah kita memohon taufiq.
Allah SWT berfirman: “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya. Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya,(diwaktu itu) utusan Kami bertanya:"Dimana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah" Orang-orang musyrik itu menjawab:"Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami", dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang kafir”. (QS. Al-Araf (7): 37)
Allah SWT berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (kedalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk kemudian diantara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu:"Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman:"Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda akan tetapi kamu tidak mengetahui". (QS. Al-Araf (7): 38)
Allah SWT berfirman: ” Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian:"Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan". (QS. Al-Araf (7): 39)
Untuk itu, sekali lagi renungkanlah kandungan ayat-ayat diatas, dan resapilah pelajaran yang dapat kita petik darinya.
Oleh : Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
Setiap orang menjadikan orang-orang selain Rasululla SAW sebagai teman akrab, sampai-sampai ia meninggalkan perkataan-perkataan dan pendapat yang dibawa oleh beliau (Rasulullah) demi sahabatnya itu, maka ia akan mengucapkan ucapan seperti dinyatakan didalam firman Allah diatas.
Oleh karenanya, sahabat seperti itu diberi nama dengan nama fulan, bagi setiap pengikut para pemimpin selain Allah SWT.
Keadaan dua orang sahabat yang bersahabat untuk menentang Rasulullah SAW., maka akan membawa akibat timbulnya permusuhan dan laknat. Sebagaimana disinyalir didalam firman Allah SWT berikut ini:
“Teman-teman akrab pada hari itu, sebagian dari mereka menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orag-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf (43): 67)
Allah SWT menggambarkan keadaan orang-orang yang mengikuti pemimpin selain Allah dan yang mengikuti mereka pada firman-Nya berikut ini:
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami ta'at kepada Allah dan ta'at (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan Kami, sesungguhnya kami telah menta'ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. Al-Ahzaab (33): 66-68)
Pada saat seperti itu, mereka berangan-angan seandainya menaati Allah dan Rasul-Nya, ketika hal itu sudah tidak berguna lagi bagi mereka. Mereka beralasan, bahwa mereka berbuat seperti itu karena menaati para pembesar dan pemimpin mereka. Mereka juga mengakui, sebenarnya mereka tidak patut berdalih bahwa mereka telah menaati para pemimpin dan pembesar dengan mendurhakai Rasulullah. Dan ketaatan serta persahabatan itu berubah menjadi ucapan mereka yang tergambar dalam firman Allah berikut ini:
“Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. Al-Ahzaab (33): 68)
Pada bagian ini terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi mereka yang mau berpikir. Juga sebagai petuah yang manjur untuk diikuti. Dan hanya kepada Allah kita memohon taufiq.
Allah SWT berfirman: “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya. Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya,(diwaktu itu) utusan Kami bertanya:"Dimana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah" Orang-orang musyrik itu menjawab:"Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami", dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang kafir”. (QS. Al-Araf (7): 37)
Allah SWT berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (kedalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk kemudian diantara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu:"Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman:"Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda akan tetapi kamu tidak mengetahui". (QS. Al-Araf (7): 38)
Allah SWT berfirman: ” Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian:"Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan". (QS. Al-Araf (7): 39)
Untuk itu, sekali lagi renungkanlah kandungan ayat-ayat diatas, dan resapilah pelajaran yang dapat kita petik darinya.
Oleh : Ibnul Qayyim Al-Jauziyah