Keabsahan Kitab-Kitab Allah

Keabsahan Kitab-Kitab Allah


Al-quran adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Orang-orang yang menganggap bahwa Al-quran itu merupakan karangan Nabi Muhammad berarti ia telah mengingkarinya sebagai “Nabi” dan mensifatinya sebagai “Ilahi”. Sebab Al-Quran tidak mungkin dikarang oleh manusia.

Beriman kepada Al-Quran dan kitab-kitab terdahulu yang diturunkan Allah SWT yaitu Shuhuf Ibrahim, Shuhuf Musa yaitu Taurat, Zabur yang diturunkan kepada nabi Daud dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa.

Al-Quran adalah “hakim” atas semua kitab tersebut dan sebagai timbangan untuk mengetahui kebenaran dan keabsahannya dari yang telah diselewengkan atau diubah. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Maidah : 48 :”Kami telah menurunkan kitab Al-quran kepadamu dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnyanserta menjadi “Penghukum” bagi kitab-kitab lain”.

Apa saja yang diberitakan oleh Allah kepada kita dalam Al-quran mengenai kitab-kitab ini, maka kita harus mengimaninya. Dan menyatakan kekufuran orang yang mengingkarinya. Berita-berita dari kitab-kitab tersebut yang sesuai dengan Al-quran, maka kita dapat meyakini keabsahannya sepanjang belum diselewengkan. Sedangkan jika ada berita-berita yang bertentangan dengan yang disebutkan oleh Al-quran maka kita yakini bahwa hal itu telah diselewengkan dari aslinya.

Diantara shuhuf Ibrahim as dan Shuhuf Musa as dapat kita jumpai dalam Al-quran Surah An-Najm:38-41) “Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Setiap manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya kemudia akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna…”. Diantara isinya yang lain Al-A’la;14-19:”Sungguh beruntung orang yang mensucikan diri dan ingat kepada nama Rabbnya kemudian menunaikan shalat, tetapi kamu (orang-orang kafir) lebih memilih kehidupan dunia sedangkan kehidupan akherat adalah lebih baik dan lebih kekal, sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab (shuhuf) terdahulu yaitu shuhuf Ibrahim dan Musa”.

Kitab Taurat diturunkan oleh Allah yang didalamnya terdapat petunjuk bagi manusia dan berisi hokum-hukum Allah. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Maidah;43 :”bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka padahal mereka mempunyai Taurat yang berisi hokum Allah”. Dan ayat :44:”Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab Taurat berisi petunjuk dan cahaya (cahaya yang menerangi)”

Diantara hokum taurat yang diberitakan dalam Al-quran dalam firman-Nya :”dan telah kami tetapkan atas mereka di dalam Taurat itu bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi dan luka-lukapun ada qhishasnya”(Al-Maidah:45)

Di dalam Taurat juga terdapat kabar gembira tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW “Orang-orang yang mengikuti rasul dan nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam taurat”(Al-A’raf;157).

Di dalamnya juga terdapat pensifatan terhadap orang-orang mukmin :”Muhammad adalah utusan Allah,orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir, akan tetapi berkasih saying sesama mereka, kamu melihat mereka ruku dan sujud dalam rangka mencari keridhaan Allah. Tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud. Yang demikian itu merupakan sifat-sifat mereka yang tercantum di dalam Taurat”(Al-Fath:29).

Di dalam kitab Zabur, Allah telah memberitakan bahwa diantara yang ditetapkan dalam kitab zabur adalah bahwa bumi itu diwariskan kepada orang-orang shaleh :”Sungguh telah kami tulis (tetapkan) di dalam kitab Zabur sesudah kami tulis di dalam Ad-Dzikir (Taurat) bahwa bumi itu diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh”(Al-Anbiya:105).

Boleh jadi yang dimaksud dengan kata bumi di sini adalah Jannah (surga) berdasarkan firman Allah swt yang mengkisahkan orang-orang yang beriman akan masuk ke dalamnya.

Kitab Injil yang diturunkan Allahswt juga mencakup berbagai macam hokum Syara’.”Hendaklah para pengikut Injil itu menghukumi (memutuskan perkara) menurut apa yang telah diturunkan oleh Allah di dalamnya”(Al-Maidah:47). Di samping itu kitab Injil juga meluruskan isi kitab Taurat :”dan aku (Isa) datang kepadamu membenarkan Taurat yang datang sebelumku untuk menghalalkan bagimu sebagian yang sebelumnya diharamkan untukmu” (Alu-Imran:50).

Diantara isi kitab Injil itu adalah sebagian isi kitab Taurat, terdapat kabar gembira mengenai kedatangan Muhammad dan pensifatan terhadap orang-orang yang mengikutinya. Jika isi kitab-kitab tersebut kini bertentangan dengan apa yang telah diberitakan dalam Al-Quran, maka keabsahannya sangat-sangat diragukan.

Kita harus beriman dengan segala yang telah diturunkan oleh Allah SWt berupa Shuhuf, Taurat, Zabur, Injil serta harus pula menghormati seluruh Nabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak ada hasil tanpa usaha tiada usaha tanpa hasil.

Koneksi Antar Materi – Modul 3.1 : Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai se...