REPRODUKSI PRIA DAN WANITA

Informasi genetik menyimpan semua data perjalanan hidup seorang manusia. Sementera manusia akan meninggal dunia. Bagaimana caranya mewariskan informasi tersebut ? sepasang manusia ( pria dan wanita ) akan mendapatkan keturunan melalui melalui proses perkawinan. Pria akan mengeluarkan sperma dan wanita akan menghasilkan sel telur. Sperma dan sel telur akan bertemu bergabung menjadi zigot ( pembuahan ). Zigot akan terus berkembang menjadi bayi yang akan mewarisi informasi kedua orang tuanya. Alat – alat apa saja yang berperan dalam proses perkawinan manusia ? bagaimana proses terjadinya pembuahan dan pembentukan bayi ?
1. Alat Reproduksi Pria
Alat reproduksi (kelamin) pria terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
a. Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam pria terdiri atas testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin
(1) Testis
Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur. Testis tersimpan didalam suatu kantong yang disebut skrontum. Kantung ini terletak diluar rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel – sel sperma dan jiga memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Didalam testis banyak terdapat pembuluh – pembuluh halus disebut tubulus seminferus.
(2) Saluran reproduksi (kelamin) pria
Sperma yang dihasilkan oleh testis akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri atas berikut ini
Epiddimis
Epiddimis, yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok – kelok didalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epiddimis.
Oleh sebab itu, epiddimis manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Didalam epiddimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu, dan disinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas defrens.
(a) Vas defrens
Vas defrens merupakan saluran lanjutan dari eppidimis. Kalau eppidimis merupakan saluran yang berkelok – kelok maka vas defrens merupakan saluran lurus dan mengarah keatas. Bagian ujungnya terdapat didalam kelenjar prostat.
Fungsi vas defrens ini adalah untuk jalannya (mengangkut) sperma dar epiddimis menuju kekantong sperma atau vesikula seminalis
(b) Saluran ejakulasi
Merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistemewaan, yaitu mampu menyemprotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya mengalirkannya keluar.
(c) Uretra
Uretra adalah saluran yang terdapat didalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat, didalam penis.
Saluran ini mempunyai dua fungsi yaitu
(i) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh, serta
(ii) sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen dari kantong mani.

(3) Kelenjar kelamin
Disamping testis (gonad) dan saluran kelamin, alat kelamin manusia juga dilengkapi kelenjar – kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah – getah kelamin. Kelenjar tersebut atas berikut ini,
(a) Vesikula seminialis
Sering disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan getah berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat makanan. Cairan inilah yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel – sel sperma.
(b) Kelenjar prostat
Kelenjar ini menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma.
(c) Kelenjar bulboretra (Cowper)
Kelenjar ini menghasilkan getah yang dialirkan ke uretra. Getah yang dihasilkan berupa lendir.
Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah bercampur dengan getah – getah dari kelenjar kelamin akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi perkawinan (kopulasi), semen inilah yang dipancarkan keluar melalui uretra.

b Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar pria terdiri atas penis dan skrotum. Penis merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau persetubuhan. Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke saluran kelamin wanita.
Didalam penis terdapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh darah. Apabila karena sesuatu hal, rongga ini terisi penuh oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang, disebut ereksi.

Alat reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak masa puber, yaitu lebih kurang usia 14 tahun sampai tua, selama manusia itu dalam keadaaan sehat.

2. Alat Reproduksi Wanita
Seperti halnya alat kelamin pria, alat kelamin wanita juga dapat dibedakan atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam
(a) Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar wanita terdiri atas vulva, labium, saluran urine, dan saluran kelamin
(1) Vulva, yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita. Celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir kiri dan kanan.
(2) Labium, yaitu bibir yang membatasi vulva. Seluruh bibir yang membatasi vulva terdapat dua pasang, yaitu sepasang bibir besar yang terdapat disebelah luar dan sepasang bibir kecil yang terdapat disebelah dalam. Disebelah depan dari vulva terdapat tonjolan kecil yang disebut kelentif atau klitoris. Sejarah terjadinya kelentit ini adalah sama dengan perkembangan terjadinya penis pada seorang pria.
(3) Ke dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (uretra) dan saluran kelamin atau vagina


(b) Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam wanita terdiri atas ovarium atau indung telur, saluran kelamin, dan vagina atau liang peranakan.
(1) Ovarium
Umumnya ovarium seorang wanita berjumlah sepasang. Bentuknya seperti telur, terdapat didalam rongga badan, didaerah pinggang, dan disebelah kiri dan kanan tulang kemudi. Didalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur atau ovum. Sel tubuh penghasil sel telur ini disebut folikel.
(2) Saluran kelamin
Saluran kelamin wanita, yaitu sebagai berikut :
(i) Saluran telur (tuba Fallopi)
Saluran telur berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri. Bagian pangkal dari saluran telur berbentuk corong, disebut infundibulum tuba. Pada infundibulum tuba ini, terdapat jumbai – jumbai yang sangat penting untuk menangkap sel – sel telur yang dilepaskan oleh sel folikel dalam ovarium. Setelah sel telur tertangkap oleh jumbai – jumbai maka sel telur masuk kedalam tuba fallopi. Pada daerah 1/3 bagian dari tuba inilah umumnya sel telur dibuahi oleh sel sperma. Hasil dari pembuahan adalah zigot. Selanjutnya zigot akan bergerak menuju rahim atau uterus. Gerkan ini terjadi akibat gerak silia atau bulu getar pada sel – sel dinding dalam tuba Fallopi, serta gerak peristaltic otot – otot dinding tuba.
Rahim atau uterus
Tuba Fallopi kanan dan kiri akhirnya bertemu menjadi satu. Pertemuan dua tuba ini membentuk rongga tempat pertumbuhan embrio, disebut rahim atau kandung peranakan.Rahim manusia mempunyai sebuah ruangan, berbentuk seperti buah pir bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim. Rahim tipe ini disebut tipe simppleks. Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan jaringan, yaitu beberapa lapis otot polos dan lapisan yang membatasi rongga rahim yang disebutt ondometrium. Lapisan endometrium, tersusun atas sel – sel epitel. Lapisan endometrium sering juga disebut selaput dinding rahim. Lapisan endometrium banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Perubahan ketebalan dinding rahim dapat terjadi karena beberapa faktor
1. Menjelang ovulasi akan menebal karena pengaruh hormon estrogen
2. Setelah ovulasi akan makin tebal karena pengaruh hormon progesterone
3. Pada waktu menstruasi, dinding rahim tipis kembali karena mengelupasnya endometrium. Setelah menstruasi, dinding dibentuk kembali dan peristiwa inilah yang disebut siklus menstruasi.
(ii) Vagina merupakan saluran akhir dari saluran kelamin dalam wanita. Vagina ini terdapat didalam vulva dan merupakan alat kopulasi bagi wanita. Dinding vagina mempunyai banyak lipatan – lipatan, serta mempunyai selaput lendir yang banyak mengandung kelenjar. Adanya lipatan dan kelenjar pada dinding vagina ini sangat penting, sebab mempermudah wanita pada saat melahirkan bayi sehingga vagina tidak robek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak ada hasil tanpa usaha tiada usaha tanpa hasil.

Koneksi Antar Materi – Modul 3.1 : Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai se...