CARA SEDERHANA MENJERNIHKAN AIR
Semakin ke sini, semakin banyak saja sumber air yang tercemar limbah. Bisa tercemar oleh limbah rumah tangga atau limbah industri.Apalagi datangnya bencana banjir belakangan ini. Karena itu, kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan untuk kebutuhan lainnya, harus diperhatikan. Caranya dengan penjernihan air. Cara penjernihan air perlu diketahui masyarakat karena banyaknya sumber air yang tercemar limbah. Banyak cara sebenarnya untuk melakukan penjernihan air. Sebagian besar agak sulit dilakukan. Karena itu, Kantor Mennegristek melalui Program CD-ROM Teknologi Tepat Guna, menawarkan cara yang paling mudah dilakukan oleh masyarakat pedesaan sekalipun Bahan dan alatnya gampang didapat. Cara ini dinamai Penjernihan Air Sekam Padi karena memanfaatkan sekam padi. Mengapa Sekam padi dijadikan bahan utama, karena banyak terdapat dipedesaan. Sayang penggunaannya belum dimanfaatkan sepenuhnya. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat alat penjernihan air sekam padi sangat mudah didapatkan. Yaitu, arang sekam padi, kayu bakar, sampah-sampah/tanah, pipa, kerikil, kawat ram, Lumpur, dan drum yang berdiameter 40 cm dan tinggi 72 cm. Cara pembuatannya pertama, dasar drum dibuat lubang-lubang kecil (diameter 22 mm) dan 4 lubang dengan diameter 3,5 mm. Pada dinding drum diberi 6 lubang berdiameter 3,5 mm. Jarak antara masing-masing lubang 10 cm. Bagian kiri dan kanan drum dipasangi pipa yang panjangnya 15 cm. Pada bagian dasar dari drum diberi kawat ram. Kedua, buat tungku pembakaran, yakni tungku rumah tangga yang dimodifikasi untuk pengarangan kayu bakar. Langkah ketiga membuat alat penjernihan air yang terdiri dari dua bagian, yaitu alat pengendapan yang terbuat dari drum dan alat penyaringan yang dibuat dari gentong. Pada dasar gentong diberi kerikil dan arang sekam pada padi setebal 10 sampai 20 cm diatasnya. Di atas arang sekam padi diberi ijuk. Langkah selanjutnya membuat arang sekam padi secara tradisional arang sekam padi dibuat dalam suatu lubang yang berukuran panjang 50 cm, tinggi 30 cm dan diameter 50 cm dengan kapasitas 5 kg. Sekam dibakar di atas tungku singer. Sekam yang sudah terbakar ditutup tanah dan diatasnya diberi sampah. Pada salah satu sudut lubang diberi pipa udara. Cara lainnya, yaitu dengan menggunakan drum sebagai tungku pembakaran. Temperatur pada waktu pengarangan 400-600 0 C dan lama pengarangan 2,5 jam. Bahan bakar kayu yang digunakan 5 kg sekam padi. Sedang cara menggunakannya, pada proses penyaringan air, pertama lakukan pengendapan, lalu penyaringan dengan arang sekam padi kira-kira 10 cm tebalnya. Proses penyaringan ini bekerja selama 6 jam/hari. Keuntungan penjernihan air sekam padi, dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan keluarga. Selain itu, pengarangan sekam padi mudah dikerjakan oleh masyarakat pedesaan sendiri, relatif murah, hasil penjernihan memenuhi syarat kesehatan, dan sekam padi mudah diperoleh di pedesaan. Sedang kerugiannya, terletak pada pembakaran yang “tidak sempurna� (kekurangan oksigen). Hal ini mengakibatkan arang sekam padi dan abu akan bercampur. (terbit/humas)
PENJERNIHAN AIR DENGAN CARA PENYARINGAN II
1. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
2. URAIAN SINGKAT
Cara penjernihan air ini sama dengan cara penyaringan I. Perbedaanya terletak pada penyusunan drum atau bak pengendapan dan bak penyaringan, serta susunan lapisan bahan penyaring.
3. BAHAN
1. 10 (sepuluh) kg arang
2. 10 (sepuluh) kg ijuk
3. pasir beton halus
4. batu kerikil
5. 2 (dua) buah kran 1 inci
6. batu dengan garis tengah 2-3 cm
4. PERALATAN
1. 1 (satu) buah bak penampungan
2. 1 (satu) buah drum bekas
5. PEMBUATAN
1. Sediakan sebuah bak atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan.
2. Buat bak penyaringan dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang tempurung kelapa, baru kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm (lihat Gambar).
Gambar 1. Penyaringan Air secara Fisis
6. PENGGUNAAN
1. Air sungai atau telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran.
2. Setelah bak pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan air.
3. Kemudian kran yang terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang kecil.
7. PEMELIHARAAN
1. Ijuk dicuci bersih kemudian dipanaskan di matahari sampai kering
2. Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran dapat dikeluarkan, kemudian dijemur sampai kering.
3. Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih dan dijemur sampai kering.
4. Batu yang dibersihkan sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur.
8. KEUNTUNGAN
1. Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja misalnya : sungai, rawa, telaga, sawah dan sumur.
2. Cara ini berguna untuk desa yang jauh dari kota dan tempatnya terpencil.
9. KERUGIAN
1. Air tidak bisa dialirkan secara teratur, karena air dalam jumlah tertentu harus diendapkan dulu dan disaring melalui bak penyaringan.
2. Bahan penyaring harus sering diganti.
3. Air harus dimasak lebih dahulu sebelum diminum
10. DAFTAR PUSTAKA
Water Purification. Joint Program Development Centre, Institute of Technology Bandung and Indonesia Voluntary Workers Agency (BUTSI) of the Department of Manpower Trasmigration and Cooperatives, 1977.
Sumber : Buku Panduan Air dan Sanitasi, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, Jakarta, 1991.
“Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today.”
Koneksi Antar Materi – Modul 3.1 : Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai se...
-
Khasiat surat ali imron ayat 9 Telah berkata Syeikh Za'far Al-Khuldi " Tatkala aku berpamitan pulang pada Syeikh Abu Hasan As-Suuf...
-
a. Spermatogenesis Pembentukan sel sperma terjadi di dalam testis atau buah zakar. Spermatogenesis bermua dari sel induk sperma atau sperm...
-
Informasi genetik menyimpan semua data perjalanan hidup seorang manusia. Sementera manusia akan meninggal dunia. Bagaimana caranya mewariska...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak ada hasil tanpa usaha tiada usaha tanpa hasil.