Classis Mammalia
Ciri-cirinya :
1. Memiliki glandula mammae dan glandula sebacea (kelenjar minyak).
2. Tubuh tertutup rambut yang gugur pada waktu tertentu (periodik).
3. Jantung memiliki 4 lobi.
4. Condylus occipitalis 2 buah.
5. Nervi craniales 12 pasang.
6. Bernafas dengan paru-paru.
7. Suhu homoiotherm (endotherm).
Evolusi :
Mammalia pertama kali muncul pada akhir zaman trias (200 juta tahun yang lalu) yang merupakan keturunan dari terapsida, yaitu merupakan hewan kecil yang sangat aktif yang makanannya terutama terdiri atas insekta. Kehidupan yang aktif itu berhubungan dengan dengan kemampuannya memelihara suhu badan yang tetap (homoiotherm), hal tersebut berkaitan dengan perkembangan jantung yang beruang 4. Sedangkan konservasi panas tubuh dimungkinkan dengan perkembangan rambut. Mammalia yang paling awal bertelur seperti reptilia, setelah anaknya menetas diberi makan dengan susu yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar dalam kulit induknya. Berbeda dengan Reptilia, gigi Mammalia mengalami spesialisasi untuk memotong (gigi seri / incisivus), menyobek (gigi taring / caninus), menggiling (geraham / premolaris + molaris) makanannya.
Evolusi Mammalia yang paling awal berlangsung melalui beberapa jalur yang berbeda, dari kelompok tersebut hanya 3 yang sampai sekarang masih hidup, yaitu :
1. Monotremata, yaitu Mammalia yang bertelur.
2. Marsupialia, yaitu Mammalia yang berkantung.
3. Mammalia berplasenta.
Klasifikasi menurut Hickman dkk (1995) antara lain :
Classis Mammalia
1. Subclassis Prototheria +.
Mammalia bertelur.
2. Subclassis Theria
a. Infraclassis Ornithodelphia
Ordo Monotremata.
Merupakan Mammalia primitif, masih memiliki ciri-ciri reptil leluhurnya selain seperti burung. Monotremata adalah Mammalia yang bertelur seperti Reptilia dan mengeraminya seperti burung. Anggota Monotremata menyusui anaknya, tetapi tidak memiliki puting susu, tidak bergigi, memiliki paruh seperti itik, saluran ekskretoria dan tractus digestivus bermuara pada kloaka. Suhu tubuhnya dipengaruhi lingkungan.
Monotremata merupakan rantai penghubung antara classis Reptilia dengan Mammalia, akan tetapi hewan ini bukanlah merupakan nenek moyang Mammalia yang lebih maju. Monotremata lebih merupakan hasil perkembangan dari suatu isolasi, sehingga dimasukkan ke dalam subclassis tersendiri yaitu Prototheria. Monotremata ada di Australia, Tasmania dan Irian.
Contohnya : Ornithorhynchus anatinus dan Zaglossus bruijni.
Zaglossus bruijni
Ornithorhynchus anatinus
Dendrolagus mbaiso
b. Infraclassis Metatheria
Ordo Marsupialia.
Marsupialia dianggap memiliki perkembangan yang lebih tinggi dari Monotremata, walaupun juga belum ada placenta. Hewan betina memiliki marsupium, memiliki papilla yang berjumlah antara 2-19 pada spesies yang berbeda. Embrio memiliki yolk sebahgai cadangan makanan, embrio dilahirkan sangat premature. Tungkai belakang panjang dan kuat. Marsupialia menunjukkan adanya perpencaran adaptif yang luas. Distribusinya wilayah fauna Australia dan Amerika Selatan.
Contohnya : Dendrolagus mbaiso. (kangguru).
c. Infraclassis Eutheria
Ordo Insectivora
Mangsa utama anggotanya adalah insekta, tetapi kadang-kadang juga memangsa invertebrata kecil seperti cacing. Pada jenis akuatik juga memangsa ikan dan amphibia. Insectivora adalah Eutheria paling primitif dari yang masih hidup. Matanya tidak begitu berkembang, telinga kecil, memiliki moncong yang panjang dan meruncing. Hewan ini bejalan pada seluruh telapak kaki (plantigrade). Distribusinya sangat luas, hampir di seluruh dunia, kecuali di kutub dan Australia.
Contohnya: Suncus murinus.
Suncus murinus Cynocephalus variegatus
Ordo Dermoptera.
Memiliki selaput kulit diantara tungkai depan dan belakang sampai ekor, sehingga dapat melayang.
Contohnya : Cynochepalus variegatus (kubung).
Ordo Chiroptera.
Anggota ordo ini adalah Mammalia yang benar-benar dapat terbang. Terbagi menjadi dua subordo yaitu: Megachiroptera (pada umumnya pemakan buah-buahan) dan Microchiroptera (pada mumnya pemakan serangga). Sayapnya merupakan pelebaran kulit di samping tubuh, diantara anggota badan cranial dan caudal, diperkuat oleh jari anggota badan cranial yang memanjang. Pada Megachiroptera selaput tersebut berakhir pada anggota badan caudal, ekornya tidak diliputi selaput, pada Michrochiroptera selaput tersebut sampai ekor.
Di Indonesia terdapat 215 spesies kelelawar atau 20% dari kelelawar yang sudah dikenal di dunia. Beberapa spesies kelelawar hidup di sekitar pemukiman manusia, tetapi sebagian besar hidup di hutan. Binatang ini banyak sekali manfaatnya bagi manusia, antara lain sebagai pemencar biji buah-buahan, penyerbuk bunga tumbuhan bernilai ekonomi tinggi seperti petai dan durian, pengendali hama serangga di daerah pertanian dan penghasil pupuk guano.
Contohnya : Pteropus vampyrus Linnaeus 1758 (Kalong kapuk).
Merupakan anggota Pteropus yang berukuran paling besar dengan warna dada dan perut seperti warna punggung yang hitam, bahu (mantel) coklat kekuningan, membran antarpaha tidak tumbuh di tengah, rigi palatum 5+5+3 atau 5+5½ atau 6+3, betis bagian atas tidak berambut, basal ledge belakang pada geraham tidak tumbuh. Distribusinya: Thailand, Filipina, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Nusa tenggara.
Pteropus vampyrus Pongo pymaeus
Ordo Primata
Primata adalah anggota dari ordo biologi Primata, grup ini terdiri dari seluruh lemur, monyet, dan manusia. Primata berasal dari kata Latin Primates, yang berarti "salah satu yang pertama, terbaik, noble". Colin Groves mendata sekitar 350 spesies primata dalam Primate Taxonomy. Ilmu yang mempelajari primata dinamakan primatologi.
Seluruh primata memilik lima jari (pentadactyly), bentuk gigi yang umum dan sebuah rencana tubuh primitif (tidak terspesialisasi). Perbedaan lain dari primata adalah kuku jari. Jempol berlawanan juga salah satu karakteristik primata, tetapi tidak terbatas dalam primata saja; opossum juga memiliki jempol berlawanan. Dalam primata, kombinasi dari jempol berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan jari yang panjang dan menutup ke dalam adalah sebuah relik dari praktisi jaman dulu dari brachiation melalui pohon. Pandangan yang menghadap ke depan dan berwarna juga berguna untuk "brachiating" orang jaman dahulu, terutama untuk menemukan dan mengumpulkan makanan. Semua primata, bahkan yang tidak memiliki sifat yang biasa dari primata lainnya (seperti loris), memiliki karakteristik orbit mata yang membedakan mereka dari order taksonomi lainnya.
Di Indonesia terdapat 20% spesies Primata yang ada di dunia.
Contohnya : Pongo pymaeus Linnaeus 1760 (Orangutan Kalimantan) dan Pongo abelii (Orangutan Sumatera). Saat ini populasi Orangutan di habitatnya mengalami penurunan drastic, diperkirakan dalam kurun 10 tahun terakhir ini populasi tersebut telah menyusut 30%-50%. Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan program rehabilitasi dan reintroduksi Orangutan sitaan.
Aktivitas Orangutan rehabilitan adalah: aktivitas social (76,29%), aktivitas sendiri (23,71%), aktivitas social 12,34%(betina) dan 4,90% (jantan), aktivitas sendiri 3,36% (betina) dan 2,49% (jantan), aktivitas pergerakan 10,44% (betina) dan 14,13% (jantan), aktivitas istirahat 29,01% (betina) dan 30,66% (jantan), aktivitas makan 44,85% (betina) dan 47,82% (jantan) dan yang dimakan adalah 96 spesies tumbuhan dan satu spesies rayap (Kuncoro, 2004).
Panthera tigris balica Panthera tigris sumatrae
Ordo Carnivora, contohnya : Panthera tigris sumatrae (harimau sumatra).
Ordo Proboscidea, contohnya : Elephas indicus.
Ordo Perissodactyla
Hewan berkuku ganjil adalah mamalia dari ordo Perissodactyla yang memiliki kuku berjumlah ganjil. Ungulata ini biasanya berukuran besar, memiliki lambung yang relatif sederhana, serta kuku tengah yang besar. Tidak seperti kerabat ungulatanya, Artiodactyla, hewan ini mencerna selulosa tumbuhan di usus dan bukan di lambungnya.
Subordo Hippomorpha
Familia Equidae, kuda dan kerabatnya, sekitar 9 spesies dalam 1 genus.
Subordo Ceratomorpha
Familia Tapiridae, tapir, 4 spesies dalam 1 genus.
Familia Rhinocerotidae, badak, 5 spesies dalam 4 genus
Rhinoceros
Kepustakaan :
Hickman, C.P., L.S. Roberts., A. Larson. 1995. Integrated Principles of Zoology.
Ninth Edition. Updated Version. Brown Publishers. Dubuque Iowa.
Irawan, B. 1987. Taksonomi Hewan. Tetrapoda. Jurusan Biologi FMIPA UNAIR.
Surabaya.
Kuncoro, P. 2004. Aktivitas Harian Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus Linnaeus,
1760) Rehabilitan Di Hutan Lindung Pegunungan Meratus Kalimantan Timur.
Jurusan Biologi FMIPA UNUD. Bali. Skripsi S1.
Strorer, T.I., R.L. Usinger., R.C. Stebbins., J.W. Nybakken. 1979. General Zoology.
Sixth Edition. McGraw-Hill Book Company. New York.
Suyanto, A. 2001. Kelelawar Di Indonesia.Puslitbang Biologi LIPI. Bogor.
“Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today.”
Koneksi Antar Materi – Modul 3.1 : Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai se...
-
Khasiat surat ali imron ayat 9 Telah berkata Syeikh Za'far Al-Khuldi " Tatkala aku berpamitan pulang pada Syeikh Abu Hasan As-Suuf...
-
a. Spermatogenesis Pembentukan sel sperma terjadi di dalam testis atau buah zakar. Spermatogenesis bermua dari sel induk sperma atau sperm...
-
Informasi genetik menyimpan semua data perjalanan hidup seorang manusia. Sementera manusia akan meninggal dunia. Bagaimana caranya mewariska...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak ada hasil tanpa usaha tiada usaha tanpa hasil.