Di antara ‘pemain asing’ yang menjadi bintang di Piala AFF 2010, satu nama lokal yang namanya paling mencuat adalah Okto Maniani. Alfred Riedl dan timnas beruntung mendapat satu mutiara dari Papua.
Sebelum perhelatan Piala AFF 2010, mungkin belum banyak yang mengenal sosok Oktovianus Maniani. Namun kini pesepakbola berusia 20 tahun itu jadi bintang yang bersinar di antara nama-nama lain seperti Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales.
Kehadiran pesepakbola yang termasuk berukuran mini tersebut bisa membuat publik sepakbola Indonesia sejenak melupakan Boaz Salosa. Pemain yang sebelumnya jadi salah satu andalan timnas itu dicoret Alfred Riedl karena alasan indisipliner.
Seperti Boaz, Okto adalah produk tim sepakbola Papua, yang dibina untuk PON 2008. Selanjutnya ia meniti karir sepakbola profesionalnya di PSMS Medan pada musim 2009.
Sayang ia gagal membawa PSMS bertahan di Indonesia Super League setelah kalah di playoff dari Persebaya Surabaya. Musim lalu ia memutuskan pindah ke Persitara Jakarta Utara.
Nasib kurang baik menemuinya lagi karena Persitara pun harus turun kasta. Namun penampilan impresif serta aksi individu khas Papua membuat Sriwijaya FC terpikat dan meminangnya awal musim ini. Okto pun kembali tampil bagus di Sriwijaya dan membuatnya dipanggil Alfred Riedl masuk timnas.
Performa ngototnya di sayap kiri dalam sejumlah ujicoba sebelum Piala AFF membuat Okto menyegel satu tempat di starting eleven.
Kepercayaan yang dibayar tuntas oleh Okto dalam dua laga Grup A Piala AFF. Satu assist dibuat Okto saat Indonesia menang 5-1 atas Malaysia dan penampilannya mengundang decak kagum.
Di laga berikutnya kontra Laos, ia kembali tampil memuaskan dan kali ini satu gol turut disumbangkannya dalam pesta enam gol tanpa balas ‘Merah Putih’. Dia pun mempersembahkan gol tersebut untuk keluarganya.
“Saya gembira dan bangga dengan gol yang saya cetak tadi. Saya persembahkan gol ini untuk istri dan kedua putra putri saya,” sahut Okto saat ditemui usai pertandingan.
Lebih lanjut Okto berjanji ingin tampil sebaik mungkin di laga-laga selanjutnya Indonesia. Banyaknya pemain senior di tim kali ini dinilainya sangat membantu dalam performanya di atas lapangan hijau.
“Saya bisa main bagus karena banyak pemain senior di tim ini. Ini bagus untuk menambah pengalaman dan tampil lebih baik lagi ke depannya,” janji Okto.
“Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today.”
Koneksi Antar Materi – Modul 3.1 : Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai se...
-
Khasiat surat ali imron ayat 9 Telah berkata Syeikh Za'far Al-Khuldi " Tatkala aku berpamitan pulang pada Syeikh Abu Hasan As-Suuf...
-
a. Spermatogenesis Pembentukan sel sperma terjadi di dalam testis atau buah zakar. Spermatogenesis bermua dari sel induk sperma atau sperm...
-
Informasi genetik menyimpan semua data perjalanan hidup seorang manusia. Sementera manusia akan meninggal dunia. Bagaimana caranya mewariska...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak ada hasil tanpa usaha tiada usaha tanpa hasil.